Minggu, 31 Mei 2009

Bagi2 makalah niy!!!!

PEMBAHASAN


Unsur-Unsur Kebudayaan

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpamanya Majelis Permusyawaratan Rakyat, di samping adanya unsur-unsur kecil seperti sisir,kancing,baju,peniti dan lainnya yang dijual di pinggir jalan.

Melville J. Herskovits mengajukan empat unsur pokok kebudayaan yaitu:

1. alat-alat teknologi

2. system ekonomi

3. keluarga

4. kekuasaan politik

Bronislaw Malinowski menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan antara lain:

1. system norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.

2. organisasi ekonomi

3. alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan; perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama

4. organisasi kekuatan

Masing-masing unsur tersebut,beberapa macam unsur-unsur kebudayaan,untuk kepentingan ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan ke dalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan,lazim disebut cultural universal. Istilah ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan di mana pun di dunia.

Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals yaitu:

1. peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian,perumahan,alat-alat rumah tangga,senjata,alat-alat produksi,transport,dll)

2. mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi (pertanian,peternakan,system produksi,system distribusi,dll)

3. system kemasyarakatan (system kekerabatan,organisasi politik,system hukum,system perkawinan)

4. bahasa (lisan maupun tertulis)

5. kesenian (seni rupa,seni suara,seni gerak,dll )

6. system pengetahuan

7. religi (system kepercayaan)

Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat

Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat Kebutuhan-kebutuhan masyarakat sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan dalamnya. Teknologi pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur yaitu:

1. alat-alat produktif

2. senjata

3. wadah

4. makanan dan minuman

5. pakaian dan perhiasan

6. tempat berlindung dan perumahan

7. alat-alat transport

Sedangkan manfaat kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,berbuat,menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Apabila manusia hidup sendiri,tak akan ada manusia lain yang merasa terganggu oleh tindakan-tindakannya. Akan tetapi,setiap orang bagaimanapun hidupnya,akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan merupakan suatu perilaku pribadi. Pribadi berarti bahwa kebiasaan seseorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain,walau misalnya mereka hidup dalam satu rumah. Jadi setiap orang akan membentuk kebiasaan yang khusus bagi dirinya sendiri.

Menurut Ferdinand Tonnies,kebiasaan mempunyai tiga arti yaitu sebagai berikut:

1. kebiasaan dalam arti yang menunjuk pada suatu kenyataan yang bersifat objektif. Misalnya, kebiasaan bangun pagi,kebiasaan tidur di siang hari,dll. Artinya adalah bahwa seseorang biasa melakukan perbuatan-perbuatan tadi dalam tata cara hidupnya.

2. kebiasaan dalam arti kebiasaan tersebut dijadikan kaidah bagi seseorang yang diciptakan untuk dirinya sendiri. Dalam hal ini, orang yang bersangkutanlah yang menciptakan suatu perilaku bagi dirinya sendiri.

3. kebiasaan dalam arti sebagai perwujudan kemauan atau keinginan seseorang untuk berbuat sesuatu.

Jadi kebiasaan tersebut menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur baginya. Kebiasaan yang dijadikan kebiasaan yang teratur oleh seseorang, kemudian dijadikan dasar bagi hubungan antara orang –orang tertentu sehingga tingkah laku atau tindakan masing-masing dapat diatur menimbulkan norma atau kaidah. Kaidah yang timbul dari masyarakat sesuai dengan kebutuhannya pada suatu saat lazimnya dinamakan adat istiadat. Adat- istiadat yang mempunyai akibat hukum bernama hukum adat. Namun adat istiadat juga mempunyai akibat-akibatnya apabila dilanggar oleh anggota masyarakat di tempat adat istiadat tersebut berlaku.

Di samping adat istiadat, ada kaidah-kaidah yang dinamakan peraturan (hukum), yang biasanya sengaja dibuat dan mempunyai sanksi tegas. Peraturan bertujuan membawa suatu keserasian dan memerhatikan hal-hal yang bersangkut-paut dengan keadaan lahiriah maupun batiniah manusia. Peraturan (hukum) dibuat oleh negara atau badan-badan negara yang diberi wewenang.

Khususnya dalam mengatur hubungan antarmanusia, kebudayaan dinamakan pula struktur normatif atau menurut istilah Ralph Linton designs for living (garis-garis atau petunjuk dalam hidup). Artinya, kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok tentang perilaku yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang seharusnya dilakukan,apa yang dilarang,dsb.

Unsur-unsur normatif yang merupakan bagian dari kebudayaan adalah:

1. unsur-unsur yang menyangkut penilaian misalnya apa yang baik dan buruk,apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, apa yang sesuai dengan keinginan dan apa yang tidak sesuai dengan keinginan.

2. unsur-unsur yang berhubungan dengan apa yang seharusnya seperti bagaimana orang harus berlaku.

3. unsur-unsur yang menyangkut kepercayaan misalnya harus mengadakan upacara adapt pada saat kelahiran,pertunangan,perkawinan,dll.

Kaidah-kaidah kebudayaan berarti peraturan tentang tingkah laku atau tindakan yang harus dilakukan dalam suatu keadaan tertentu. Dengan demikian, kaidah sebagai bagian kebudayaan mencakup tujuan kebudayaan,maupun cara-cara yang dianggap baik untuk mencapai tujuan tersebut. Kaidah-kaidah kebudayaan mencakup peraturan-peraturan yang beraneka warna yang mencakup bidang yang luas sekali. Akan tetapi, untuk kepentingan penelitian masyarakat,secara sosiologis dapat dibatasi pada empat hal yaitu:

1. kaidah-kaidah yang dipergunakan secara luas dalam suatu kelompok manusia tertentu.

2. kekuasaan yang memperlakukan kaidah-kaidah tersebut

3. unsur-unsur formal kaidah itu

4. hubungannya dengan ketentuan-ketentuan hidup lainnya.

Berlakunya kaidah dalam suatu kelompok manusia tergantung pada kekuatan kaidah tersebut sebagai petunjuk tentang bagaimana seseorang harus berlaku. Artinya sampai berapa jauh kaidah-kaidah tersebut diterima oleh anggota kelompok sebagai petunjuk perilaku yang pantas.

Sifat Hakikat Kebudayaan

Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang saling berbeda satu dengan yang lainnya,setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan di mana pun juga. Sifat hakikat kebudayaan tadi adalah sebagai berikut:

  1. kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
  2. kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
  3. kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya
  4. kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban ,tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak,tindakan-tindakan yang dilarang dan diizinkan.

Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri setiap kebudayaan,tetapi bila seseorang hendak memahami sifat hakikatnya yang esensial,terlebih dahulu harus memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada di dalamnya,yaitu sebagai berikut:

1. Di dalam pengalaman manusia,kebudayaan bersifat universal. Hal itu mengakibatkan setiap masyarakat manusia mempunyai kebudayaan atau dengan lain perkataan, kebudayaan bersifat universal atribut dari setiap masyarakat di dunia ini. Akan tetapi, apabila seseorang dari masyarakat tertentu berhubungan dengan seseorang yang menjadi anggota masyarakat yang berlainan, dia akan sadar bahwa adat istiadat kedua masyarakat tersebut tidak sama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sifat universal kebudayaan memungkinkan berwujudnya kebudayaan yang berbeda,tergantung pada pengalaman pendukungnya yaitu masyarakat.

2. Kebudayaan bersifat stabil di samping juga dinamis dan setiap kebudayaan mengalami perubahan-perubahan yang kontinu. Setiap kebudayaan pasti mengalami perubahan atau perkembangan. Sering kali suatu perubahan dalam kebudayaan tidak terasa oleh anggota masyarakat. Dengan demikian,dalam mempelajari kebudayaan selalu harus diperhatikan hubungan antara unsur yang stabil dengan unsur-unsur yang mengalami perubahan. Biasanya unsur-unsur kebendaan seperti teknologi lebih bersifat terbuka untuk suatu proses perubahan,ketimbang unsur rohaniah seperti struktur keluarga,kode moral,system kepercayaan,dll.

3. Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia,walaupun hal itu jarang disadari oleh manusia sendiri.


Gerak Kebudayaan

Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup di dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi sebab dia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadinya hubungan antarkelompok manusia di dalam masyarakat.

Akulturasi terjadi bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan yang tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri,tanpa mneyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan manusia telah terjadi dalam masa-masa yang silam. Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan. Pada saat itulah unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran,dahulu mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.

Beberapa masalah yang menyangkut proses akulturasi adalah:

1. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima

a. unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,contohnya alat tulis menulis yang banyak digunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat.

b. Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat mass media

c. Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut,seperi mesin penggiling padi yang dengan biaya murah serta pengetahuan teknis yang sederhana dapat digunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan.

2. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima

a. unsur yang menyangkut system kepercayaan seperti ideology,falsafah hidup dan lain-lain

b. unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi

3. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru

Pada umumnya generasi muda dianggap lebih cepat menerima unsur baru dibandingkan dengan generasi tua. Hal ini disebabkan karena norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali untuk mengubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tersebut.

4. Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut

Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan dalam masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila mereka merupakan golongan yang kuat, maka mungkin proses perubahan dapat ditahannya. Sebaliknya bila mereka berada di pihak yang lemah,mereka hanya akan dapat menunjukkan sikap yang tidak puas.

Proses akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur kebudayaan sendiri. Dengan demikian,unsur-unsur kebudayaan asing tidak lagi dirasakan sebagai hal yang berasal dari luar,tetapi dianggap sebagai unsur-unsur kebudayaan sendiri. Unsur-unsur asing yang diterima tentunya terlebih dahulu mengalami proses pengolahan sehingga bentuknya tidaklah asli lagi seperti semula. Akan tetapi sudah disesuaikan serta diolah sedemikian rupa sehingga merupakan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Namun tidak mustahil timbul kegoncangan kebudayaan sebagai akibat masalah-masalah yang dijumpai dalam proses akulturasi. Kegoncangan kebudayaan terjadi bila warga masyarakat mengalami disorientasi dan frustasi, di mana muncul perbedaan yang tajam antara cita-cita dengan kenyataan yang disertai dengan perpecahan-perpecahan di dalam masyarakat tersebut.

Soerjono,Soekanto.2006,Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

mages.lzamzami.multiply.com/attachment

Jadi Guru.........


Siapa yang tidak ingin "digugu lan ditiru"? Ya, istilah jawa tersebut melekat pada predikat seorang guru, yang dalam bahasa Indonesia itu "diikuti dan dicontoh". Istilah lainnya itu diteladani. Tentu saja, predikat guru ini bisa dalam konteks umum, siapapun yang menjadi orang yang bisa menjadi contoh atau teladan, maka sejatinya orang tersebut seperti guru. Guru, sebuah pekerjaan yang mulia. Pahlawan tanpa tanda jasa, demikian julukan itu disematkan. Membayangkan pendidikan, tanpa sosok guru laksana bayi yang belum lahir yang belum tahu apa-apa. Tanpa kehadiran seorang guru, pendidikan apapun itu mulai tingkat paling dasar hingga atas, formal maupun informal, tak akan pernah bisa berjalan. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam urusan dunia didik-mendidik. Dan ada hubungan yang kuat yaitu kualitas guru akan ikut mempengaruhi kualitas murid-muridnya.Salah satu parameter untuk mengukur kualitas guru antara lain penguasaan materi dan kemampuan dalam menyampaikan materi pada murid-muridnya. Sekarang ini banyak kalangan menilai bahwa kualitas guru masih memprihatinkan. Faktor penyebabnya antara lain latar belakang pendidikan guru yang kurang memadai, kesejahteraan, serta rasa percaya diri kalangan guru itu sendiri dan keengganan untuk meningkatkan ilmunya. Masih banyak guru yang belum profesional artinya belum mempunyai keempat kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogic,kompetensi social,kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional. Selain itu masih ada beberapa guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidangnya,misal guru ekonomi mengajar mata pelajaran olahraga. Seorang guru dituntut untuk mau belajar bukan hanya mengajar saja,termasuk di dalamnya mempelajari bagaimana menjadi guru yamg mempunyai kepribadian menarik. Dengan memiliki kepribadian menarik,disadari atau tidak akan menjadi daya tarik bagi muridnya untuk selalu setia mengikuti pelajaran dari guru yang bersangkutan. Menjadi guru tentu tak mudah,butuh proses pembelajaran,pengalaman dan keteguhan dalam bertutur sikap. Ditambah dengan kepiawaian berkomunikasi yang baik dengan murid,teman sejawat dan terhadap masyarakat sekitar. Tak jarang banyak generasi muda sekarang cerdas dalam berilmu tapi mengalami kesulitan dalam proses komunikasi. Sungguh disayangkan ilmu yang didapat kurang begitu diserap oleh audience. Tapi bagaimanapun kondisinya,guru merupakan pejuang kehidupan untuk lebih baik. Pejuang buat diri sendiri,keluarga,masyarakat dan bangsa. Jadi mari menjadi guru untuk manusia yang terbaik. Jadilah GURU!!!!!!

Sabtu, 30 Mei 2009

Me n Friend's

Sampah??!!!!! Ckckckckckck


Dalam beraktivitas sehari-hari, kita pasti mengeluarkan sampah. Dari pagi hari saat sarapan hingga malam kita akan pergi tidur. Sampah yang kita hasilkan tidak hanya berasal dari makanan serta bungkusnya, tapi juga dari berbagai aktivitas yang kita lakukan. Ada sampah kertas, botol/gelas plastik, kantong plastik, kaleng, dsb.
Selain itu,benda-benda yang biasa kita gunakan seperti baju,tas,sepatu,kacamata bahkan mobil pada akhirnya akan menjadi sampah. Lucunya kita berpikir jika sampah sudak kita buang berate masalah selesai. Setelah sampah selesai dibuang kita akan menghasilkan sampah lagi. Kita tidak berpikir apa yang akan terjadi setelah sampah itu kita buang,apakah langsung hilang setelah kita buang jauh.Apa jadinya jika kita terus mennghasilkan sampah? Akankah lahan yang disediakan akan mampu menampung sampah dari jutaan manusia?
Di berbagai kota besar di Indonesia,sampah bisa menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak ke permukaan yang akan menimbulkan masalah bagi penduduk Seperti saat banjir dating karena meluapnya aliran sungai yang tersumbat oleh tumpukan sampah. Atau saat TPA setempat sudah tidak lagi mampu menampung sampah warga kota,barulah mereka sadar akan keberadaan sampah.
Bermasalahnya pengelolaan sampah disekitar kita bukan sekedar karena keterbatasan teknologi dan ekonomi semata, melainkan lebih pada adanya masalah budaya; kebiasaan lama, perilaku dan pola pandang kita terhadap sampah yang tidak benar dan harus dirubah. Untuk itu perlu adanya usaha dari kita semua, untuk merubah kebiasaan lama itu, agar kita dapat menyikapi masalah penanganan sampah dengan baik dan benar.
Membuang sampah sembarangan bagi sebagian masyarakat di Indonesia sudah menjadi kebiasaan yang sulit dirubah. Mereka tidak berpikir ke depan apa yang akan terjadi akibat perbuatan mereka. Padahal sampah bisa membawa dampak buruk bagi kehidupan kita. Saat ditanya,kita pasti akan menjawab bahwa tidak ada tempat sampah,alasan yang klise.
Bila memang benar-benar tak tersedia tong sampah di tempat-tempat umum, sudah pasti kita menunjuk pemerintah. Faktanya, masih banyak tempat belum terdapat tong sampah yang baik dan mengelompokkan jenis sampah. Tidak jarang diberitakan bahwa sampah menggunung di suatu tempat pembuangan akhir (TPA). Padahal, sampah yang terus menumpuk menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca. Ujung-ujungnya, pemerintah akan mengatakan kurangnya dana menjadi kendala. Begitu miskin kah pemerintah kita, sehingga tak mampu mengadakan sarana pengangkutan, pembuangan, dan pengolahan sampah yang memadai?
Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang benar, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah rumah tangga yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan tikus got dan serangga yang membawa kuman penyakit. Lalat hidup dari sisa makanan dan berkembang biak ditempat sampah. Lalat dapat menjadi pembawa utama dari kuman bakteri yang menyebabkan diare karena mudah hinggap di makanan atau peralatan makan. Tikus diketahui dapat membawa penyakit seperti tipus, leptosprirosis, salmonellosis, pes dan lain-lain. Sedangkan serangga dapat membawa berbagai bakteri yang menyebabkan penyakit disentri dan diare.
Nyamuk akan beranak-pinak di air yang tergenang di sekitar sampah yang tercecer dan dapat menyebabkan malaria bahkan demam berdarah.Binatang yang besar akan senang membuang kotoran di tempat sampah, yang pada gilirannya akan menyumbang pada jalur transmisi kuman yang mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungannya.
Sampah yang dibuang di jalan juga dapat menghambat saluran air yang akhirnya membuat air tidak dapat mengalir, menjadi tempat berkubang bagi nyamuk penyebab malaria. Sampah yang menyumbat saluran air atau got dapat menyebabkan banjir. Ketika banjir, air dalam got yang tadinya dibuang keluar oleh setiap rumah akan kembali masuk ke dalam rumah sehingga semua kuman, kotoran dan bibit penyakit masuk lagi ke dalam rumah.
Kalo sudah parah dan menimbulkan masalah baru kita akan saling menyalahkan dan tidak berpikir masalah sesungguhnya yang menyebabkan bisa sampai terjadi. Tidak ada yang berinisiatif,setidaknya mulailah dari diri sendiri? Benar kan?
KALAU BUKAN KITA? SIAPA LAGI??????
KALAU BUKAN SEKARANG, KAPAN LAGI??????

Jumat, 29 Mei 2009

Salam untuk Para Sahabatku.....


Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang,proses yang tidak dengan mudah dilalui, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan,didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya,untuk menolong sahabatnya. Sahabat itu menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.Tapi kadang justru yang menyakitkan itu membuat persahabatan retak.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain,tetapi justru ia beriinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Karena sahabat aku mampu tetap tegak

Dan karena sahabat aku merasa berharga

Karena sahabat pula aku mampu melewati terjangan ombak

Dan karena sahabatlah aku tetap ada di sini,untuk mereka

Salam cinta untuk para sahabatku (Amburadul’s dan Ice’s)